Setiap
berbicara tentang rezeki, Allah selalu menekankan bahwa Dia yang Memberi, Dia
yang membagi, Dia yang mengatur. Seakan Allah ingin menjelaskan bahwa rezeki
manusia itu urusan Allah dan Dia lah yang menanggung semuanya.
"Dan
Kami Beri mereka rezeki dari yang baik-baik."(Al-Isra 70)
"Kami-lah
yang Menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia."(Az-Zukhruf 32)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang
menjelaskan bahwa rezeki makhluk telah ditanggung oleh Penciptanya.
“Dan
tidak satu pun makhluk melata di bumi melainkan semuanya Dijamin Allah
rezekinya."(Huud 6)
Suatu hari, Nabi Sulaiman as duduk di
tepian pantai. Beliau melihat seekor semut yang berjalan ke laut dengan membawa
biji padi. Dia memperhatikan semut itu semakin mendekati lautan.
Ketika semut itu telah sampai di laut,
tiba-tiba seekor katak mengeluarkan kepalanya dari air. Ia membuka mulutnya dan
masuklah semut itu ke dalam mulut katak. Lalu mereka masuk kembali ke dalam
air.
Nabi Sulaiman takjub dengan kejadian
ini. Dia berpikir sejenak lalu dikagetkan dengan katak yang muncul kembali ke
daratan. Katak itu membuka mulutnya dan keluarlah semut itu tanpa membawa biji
padi yang sebelumnya ia bawa.
Karena penasaran, Nabi Sulaiman
memanggil si semut dan bertanya darimana dia dan apa yang dia lakukan? Dia
menjawab, "Wahai Nabi Allah, sungguh di dasar lautan yang kau lihat ini
ada batu karang yang berlubang. Di dalam lubang itu ada seekor ulat yang buta.
Dan Allah menciptakannya dalam keadaan demikian. Dia pun tidak mampu keluar
dari tempat itu untuk mencari makan.
Kemudian Allah menugaskanku untuk
mengantarkan rezekinya. Aku membawa makanan untuknya sementara Allah telah
menyediakan katak untuk mengantarku ke dalam. Dengan katak itu aku aman dari
air laut. Dia meletakkanku di lubang karang dan aku memasukinya. Setelah aku
memberi makanan itu kepada ulat, aku kembali masuk ke dalam mulut katak dan dia
mengantarkanku keluar dari lautan.
Kemudian Nabi bertanya, "Apakah
kamu mendengar tasbih dari ulat itu?"
Semut menjawab, "Iya, dia
berkata,"Wahai yang tidak melupakanku dengan rezeki-Nya di lubang lautan
ini. Janganlah Engkau lupakan hamba-hamba-Mu yang mukmin dengan rahmat-Mu"
Sayidina Ali bin Abi tholib pernah
ditanya, "Jika pintu pencarian rezeki seseorang telah ditutup, darimana ia
akan memperoleh rezekinya?" Beliau menjawab, "Sebagaimana ajalnya
akan datang, begitupula rezekinya akan sampai kepadanya."
Jika tidak ada seorang pun yang mampu
menghalangi datangnya ajal, begitupula tidak ada yang mampu menghalangi datangnya
rezeki dari Allah swt.
Ulama besar Jafar As-Shodiqberkata,
"Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan dimakan oleh selainku, karenanya aku
tenang." [ ]
*Sumber khazanahalquran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar