MENGAMBIL TELADAN DI HARI PAHLAWAN
“Perjuanganku lebih mudah karena
mengusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu
sendiri.” (Soekarno)
Siapa saja bisa menjadi pahlawan,
bagi ia myang berjuang demi rakyat banyak dan berjasa pada bangsa dan masyarakt
luas, sebgai guru, pejuang ham, polisi, tentara, aktivis lingkungan,
olahragawan dan siswa sd pun bisa asalkan berjasa pada bangsa dan masyarakat
luas.
1. Menanamkan
budi pekerti dan nilai-nilai perjuangan di mulai dari ruang lingkup pribadi,
keluarga, dan masyarakt.
Orang mendidik
putra putrinya dengan semangat nasionalisme dan rela berkorban untuk tanah air.
Melalui melatih tanggung jawab dalam hal penyelesaian permasalahan dengan jalan
musyawarah mufakat
2. Senantiasa
menghormati dan menghargai jasa para pahlawan dengan berbagai upaya. Dengan memanjatkan
doa untuk kebaikan kebaikan mereka. Khodmat berdoa pada momentum upacara bedera
setiap hari senin.
3. Pemerintah
harus berupaya menggencarkan mutu pendidikan yang pada berbasis pada nilai
nilai luhur pancasila di lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah sekolah.
Berdoa sebleum
belajar inti di kelas setiap pagi dan sebleum pulang.
4. Pemerintah
dan rakyat harus senantiasa bersinergi untuk bersama sama dalam memerangi angka
kemiskinan.
5. Berupaya
meningkatakan potensi dan prestasi yang bisa mengangkat derajat dan martabat
bangsa di mata dunia internasional.
dengan partisipasi
aktif dalam kancah event internasional, seklaigus mampu menorehkana prestasi
yang gemilang.
Contoh : Lala Diah
Pitaloka usia 10 tahun (kelas 5 SD) asal majalengka sebagai juara dunia Karate
di Jerman
Dan Agung Fadhilah
(15 t) asal kota Cirebon juara 1 tingkat NAsional Melukis dan meakili Indonesia
ke Perancis tahun depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar