Kamis, 07 Januari 2016

Qiyamullail

QIYAMUL LAIL
 IBADAH RUHIYAH DAN JASADIYAH

            Sepertiga malam terakhir adalah waktu yang sangat berharga dan sangat penting untuk melakukan ibadah. Ibadah yang biasa dilaksanakan adalah dzikir, tilawah, istighfar dan qiyamul lail. Qiyamul lail merupakan ibadah yang memiliki dimensi ruhiyah dan jasadiyah.
            Secara ruhiyah Qiyamul lail merupakan shalat yang utama sesudah shalat fardhu. Ibadah ini sangat penting dalam mempersiapkan para da'i secara ruhiyah, sehingga Allah mewajibkan ibadah ini bagi Rasulullah saw dan menyunahkannya bagi kaum muslimin.
            Qiyamul lail merupakan latihan mujahadah melawan syaithan, diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud seorang laki-laki yang tertidur pulas sampai pagi, Rasulullah saw mengatakan laki-laki itu dikencingi syaithan telinganya. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa ketika seseorang tidur syaithan mengikatkan tiga ikatan, setiap ikatan diikat dengan perkatan, " malam masih panjang maka tidurlah". Jika orang itu bangun dan membaca do'a terlepaslah satu ikatan. Jika dia berwudhu terlepasalh satu iakatan, dan jika dia shalat terlepasalh semua ikatan. Maka dia akan menjadi seorang yang rajin dan baik kepribadiannya, tetapi jika dia tidak melakukan tiga hal itu maka dia menjadi malas dan berkepribadian buruk.
            Qiyamul lail merupakan neraca keta'ataa hamba kepada tuhannya. Karena hanya orang-orang yang ta'at yang bisa melakukannya. Seorang laki-laki bertanya kepada seorang shalihin : " saya tidak sanggup melaksankan qiyamul lail, maka tunjukanlah obatnya, orang sahlih itu berkata : " jangan bermaksiat kepada allah disiang hari, maka Dia akan membangunkanmu dihadapannya dimalam hari". Sufyan Tsauri mengatakan : " saya terhalang dari qiyamul lail selama lima bulan gara-gara satu kemaksiatan kepada Allah".
            Qiyamul lail merupakan kenikmatan bagi palakuknya. Abu Sulaiman berkata : "qiyamul lail lebih nikmat bagi pelakuknya, melebihi kenikmatan ahli maksiat dengan kemaksiatannya, kalaulah bukan karena qiyamul lail tidak ada gunanya aku hidup didunia". Ibnu Munkadir berkata : "kenimatan dunia yang tersisa hanyalah qiyamul lail, bertemu dengan ikhwan dan shalat jama'ah.
            Qiyamul lail adalah waktu diijabahnya do'a. seorang wanita dikota Bagdad dizhalimi oleh seorang penguasa. Maka dia mengadukan hal itu kepadanya. Tetapi penguasa itu tidak menggubrisnya, bahkan dengan sombong mengatakan : " mintalah pada tuhanmu, mintalah pada sepertiga malam terakhir ". maka wanita itu melakukannya. Beberapa waktu sesudah itu penguasa itu dipecat dan dijebloskan kepanjara. Ketika berjumpa dengannya, wanita itu mengatakan : "terima kasih Allah telah mengabulakan do'a saya sebagaimana yang kamu anjurkan".
            Qiyamul lail mewariskan Mahabatullah dan kecerahan diwajah pelakunya. Imam Hasan Al-Basri ditanya, kenapa orang-orang yang tahajjud dimalam hari wajahnya cerah disiang hari ? beliau menjawab : "mereka berkhlawat dengan Allah, maka Allah  memberikan sebagian nur-Nya kepadanya". 
            Disamping itu qiyamul lail salah satu obat hati. Karena shalat yang dilakukan dikeheningan malam itu, mengantarkan orang yang menunaikannya menjadi lebih dekat dengan Allah. Hati yang dekat dengan Allah adalah hati yang tenang dan damai.
            Orang yang rindu qiyamul lail adalah orang yang memiliki kadar keikhlasan lebih. Ia rela untuk meninggalkan tidurnya demi bersimpuh dihadapan Khaliqnya. Sehingga Allah memuji mereka dengan orang yang menjauhkan lambungnya dari peraduan.
            Disamping dimensi ruhiyah diatas qiyamul lail juga memiliki dimensi jasadiyah. Banyak kalangan mengatakan bahwa masa tidur ideal adalah 6 s/d 8 jam. Karena itu merupakan waktu yang cukup untuk istirahat dan mengumpulkan energi untuk sktivitas di paga harinya. Namun ilmuwan Ray Meddis berpendapat bahwa masa tidur yang sempurna hanyalah 3 s/d 4 jam saja. Seseorang akan mengalami deep sleep dalam waktu itu. Sisa waktu yang lain dapat dignakan untuk bermunajat kepada Allah.
            Fadhalla Khairi, seorang ilmuwam muslim Mesir mengatakan Qiyamul lail merupakan panduan bagi seorang muslim untuk mencapai keseimbangan. Di sisa istirahatnya, tiga jam masa efektif tidur malam, maka iapun mestinya bangun untuk menjalankan aktivitas yang bermanfa'at. Dan bangun diwaktu malam merupakan aktivitas yang sangat bermanfa'at.
            Ia menambahkan, pada sa'at itu energi di dalam tubuh seseorang berada dalam kondisi rendah. Selain itu, medan refleksi juga begitu bersih. Dampaknya akan meningkatkan intuisi seseorang dan kesadaran diri untuk mampu mengendalikan emosi negatif.
            Menurut Khaeri, pada sa'at seseorang menggelar sajadah untuk menunaikan shalat tahajjud, ia berada dalam kondisi layaknya orang melakukan relaksasi dan meditasi atas kelejar pineal. Ini akan menspiritualkan intelektual seseorang disertai dengan kemampuan personal untuk mendekatkan diri kepada Allah serta menjalin hubungan yang harmonis sesama manusia.
            Kelenjar pineal itu mulai bekerja sejak matahari terbenam. Kelenjar itu memproduksi hormon melatonin dalam jumlah besar dan mencapai puncaknya pada jam 02.00 s/d 03.00 dini hari. Hormon inilah yang kemudian menghasilakn turunan asama amino triptophan dalam jumlah besar. Tahajjud menjadi sarana untuk mempertahankan melatonin dalam jumal yang stabil.
            Selanjutnya melatonin ini akan membentuk sistem kekebalan tubuh dan membatasi gerak pemicu tumor seperti estrogen. Disamping itu melatonin yang terdapat dalam diri anak-anak sebanyak 120 picogram, akan berkurang dengan bertambahnua usia, mulai pada usia 20 s/d 30 tahun. Selain secara alami berkurang melatonin juga akan berkurang disebabkna pengaruh eksternal. Seperti tidur larut malam karena begadang, medan elektromagnetik, polutan kimia se[erti pestisida yang menyebabkan penyakit tekanan darah tinggi dan sakit kepala. Dan penurunan daya tahan tubuh. Begitu juga kafein, teh hitam dan soda juga  mengakibatkan berkurangnya antioksida melatonin.
            Oleh sebab itu yang harus diperhatikan seorang muslim untuk kebugaran dan kesehatan tubuhnya, bukanlah kuantitas tidur. Tetapi justru kualitas tidur. Waktu tiga jam cukup untuk sleep deep.
Tahajjud tak hanya memberikan memeberikan pengaruh pada kondisi melatonin. Gerakan ibadah disepertiga malam terakhir ini juga memberikan pengaruh tertentu pada tubuh. Paling tidak, pada sa'at berdiri tegak dan mengangkat tangan  ketika takbir secara tidak langsung akan membuat rongga toraks dalam paru-paru  membesar. Ini akan mengakibatkan banyaknya oksigen kedalam paru-paru.
Ada kesegaran yang dirasakan ketika seseorang dapat menghirup udara segar kedalam paru-parunya. Dikeheningan malam itu, pada sa'at sujud, seluruh berat dan daya badan dipindahkan sepenuhnya pada otot tangan, kaki, dada, perut, leher dan jari kaki. Proses ini secara berulang-ulang sehingga beberapa raka'at shalat.
Setelah oksigen masuk ke dalam paru-paru ia akan diedarkan ke seluruh tubuh dengan lancar karena adanya pergerakan otot selama ruku' dan sujud. Selain itu dalam shalat seseorang juga melakukan gerakan duduk diantara dua sujud dan yahiyyat yang menyebabkan adanya gerakan tumit, pangkal paha, jari tangan dan jari-jari kaki yang menyebabkan lancarnya peredaran oksigen.

Wallahu 'alam...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

DESKRIPSI

Sebuah cerita perjalanan Hidup seorang Hamba Allah dalam mencari ridho dan cinta Nya...

HORMAT SAYA

Salam Hangat kami sampaikan... Terima Kasih atas kunjungan sahabat... Semoga media ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi wasilah bersilaturahim sebagai hamba Allah..