Selasa, 29 Desember 2015

DIANTARA START DAN FINISH

DIANTARA START DAN FINISH
Assalamualaikum,
Apa kabar sahabat??? Semoga selalu dalam lindungan Nya, sehat dan tetap semangat dalam mencari keridhoan Allah.
Tak terasa nih, sudah lama ana belum cerita cerita lagi bareng sahabat semuanya. Tapi kali ini jangan bosan yah, selalu membaca curahan dan pemikiran yang Allah anugerahkan kepada ana, semoga ini menjadi pengingat ana dalam terus mencari keridhoan Nya. Aamiin…
Didalam sebuah pertandingan lari marathon, atau mungkin di balapan karung pada saat tujuh belasan, atau melihat balapan motor gp atau mobil pasti kita akan melihat dan sudah pasti tahu adanya start (mulai) dan finish (selesai). Start adalah pada saat awal kita memulai perjalanan, dan finish adalah ketika kita sudah menyelesaikan semua perjalanan itu kemudian berhenti.
Jika dikaitakan dengan sebuah perjalanan hidup seorang manusia masti akan menemui pula start dan finish. Pada saat memulai perjalanan hidup dan mengakhiri perjalanan hidup. Perbedaannya ketika melihat balapan kita mengetahui betul siapa yang melaju dengan baik dan indah dan berakhir di garis finish yang menggembirakan karena ia menjadi seorang pemenang. Sedangkan dalam perjalanan hidup ini adalah diri ini yang menjadi pelaku utama dalam perjalanan menuju akhir perjalanan hidup. Timbullah sebuah pertanyaan, permasalahannya adalah apakah mau menjadi pemenang dengan hasil akhir yang menggembirakan? Atau menjadi pengecut yang kalah dengan hasil akhir yang menyedihkan?. Padahal takdirnya seorang manusia yang lahir kedunia adalah seorang pemenang. Dimana ia menjadi pemenang diantara ribuan sel lain yang terkalahkan. Namun seiring berjalannya waktu, tidak sedikit yang kalah dengan kerikil diperjalanan menuju finish. Dan tidak sedikit pula pemenang sejati yang tak perduli dengan kerikil di tengah perjalanan, dengan segala kekuatan dan usaha akhirnya mampu berjalan hingga di garis finish. Dalam sebuah perjalanan menuju garis finish bagi pemenang dia tidak cukup hanya dengan mengandalkan usaha namun dibarengi dengan doa yang tiada terputus kepada Yang Maha Kuasa.
Sebagaimana Allah telah menjelaskan dalam Al Qur’an surat Al Fatihah ayat ke 5 : “Hanya kepada Engkaulah aku menyembah dan hanya kepada Engkaulah aku mohon pertolongan”
Itulah salah satu kunci seorang pemenang sejati dalam menyelesaikan perjalanannya menuju garis finish yang menggembirakan.
Selain, dengan adanya kerikil ataupun angin yang menerpa ditengah perjalanan. Tidak sedikit yang mengalami kekalahan dan hampir menyerah, ada pula yang berjalan pelan, ada pula yang berlari menuju garis finish perjalanan. Semuanya tetap bergerak dan memiliki tujuan yang sama menuju garis finish yang sama pula.
Dan Allah membatasi kemampuan pengetahuan semata mata adalah supaya kita ma uterus berusaha dan melakukan yang terbaik demi mencapai garis finish yang menggembirakan. Bayangkan, kita tak pernah tahu dimana posisi kita saat ini. Mungkin saja kita sudah berada di sepertiganya perjalanan, atau setengahnya perjalanan, atau mungkin di tiga perempatnya perjalanan, bahkan mungkin tinggal beberapa langkah lagi menuju garis finish. Kita tak pernah tahu dengan hal itu, dan hanya Allah Yang Maha Tahu dengan segalanya. Manusia hanya bisa berencana dan melaksanakan perjalanannya dan yang menentukannya adalah Allah. Mungkin tidak masalah dimanapun kita berada saat ini, ditengah maupun di penghujung akhir perjalanan. Tapi yang menjadi permasalahannya adalah sudahkah kita mempersiapkan untuk mencapai di akhir finish. Karena setelah berada di finish selayaknya para pemenang akan naik ke atas podium. Begitupun dengan manusia yang sudah meyelesaikan perjalanannya dan setelah berada di finish akan bertemu dengan Pemilik Alam Semesta ini (Allahu rabbul alamiin). Sebuah penghargaan akan diberikan kepada pemenang, hadiah yang menggembirakan. Sedangkan bagi yang kalah, maka tiada hadiah yang indah melainkan penyesalan yang akan dirasakan.
Hidup ini pilihan, mau menyelesaikan perjalanan dengan finish yang menggembirakan dan mendapatkan hadiah istimewa. Atau menyelesaikan perjalanan dengan finish yang mengecewakan. Selagi nafas ini masih panjang dan di berikan, serta kesehatan yang masih di anugerahkan, maka belum terlambat untuk mempersiapkan segalanya. Memberikan persembahan yang terbaik untuk diri ini, orang lain, bahkan orang orang yang tercinta, dan pastinya untuk Allahu Ya rahmannirrahiim…
Semoga Allah memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita semua dalam menjalani hidup ini dan menikmati proses yang sudah Allah gariskan.
Sahabat, penulis disini bukan berarti lebih baik, melainkan hanya ingin berbagi cerita tentang apa yang difikirkan, apa yang dirasakan dan apa yang ingin diceritakan. Penulis membuka seluas-luasnya kritikan yang membangun untuk sama sama belajar dalam mendapatkan ridho Allah swt.
Terimakasih…

Wassalamualaikum,…

Selasa, 10 November 2015

Perjalanan Hidup


PERJALANAN INI

Assalamulaikum, Wr…Wb… Hallo sahabat yang merindukan ridho Allah seperti penulis ini pun yang merindukan ridho Nya, karena sedikit saja Allah tak meridhoiku mungkin diri tak mungkin mampu menuliskan apa pun ini.
Selayaknya sebuah perjalanan, dimana kita akan menemukan sebuah tanjakan yang tiada henti terus menanjak dan ada kalanya kita menemukan turunan yang mungkin saja jauh lagi untuk menemukan jalan yang rata sejajar. Dan ada kalanya kita menemukan jalan yang stagnan…rata tanpa ada tanjakan dan turunan. Dan selain itu pun sebuah perjalanan itu memang ada belokan, entah itu ke kanan atau pun kekiri. Dan dari dengan melalui variasi jalan itulah harus kita lalui agar sampai hingga tujuan. Dan tentu dalam proses perjalanan itu kita berharap semuanya bisa dilalui dan tanpa adnya hambatan apa pun. Sehingga kita mampu menempuh perjalanan dengan selamat dan cepat. Dan itulah sabagin orang dan hampir mayoritas orang menginginkan sebuah perjalanan yang mulus dan bebas hambatan. Dan canggihnya dunia saat itu hingga perjalanan pun telah disediakan kemudahan, ada melalui perjalanan yang biasa, ramai dan padat dan ada pula pilihan perjalanan yang bebas hambatan melalui jalan tol, yang stagnan dan sebenarnya tetap saja karena orang yang memilih menuju perjalanan yang bebas hambatan itu bannyak peminatnya dan untuk memasuki fasilitas perjalanan itu memerlukan tiket yang mahal tidak seperti melalui perjalanan yang biasa ala kadarnya.
Sahabat, mengertikah apa yang saya ceritakan diatas. Dalam pemikiran saya yang saya dapatkan saat ini adalah perjalanan itu mungkin sama seperti perjalanan hidup manusia, perjalanan hidup seseorang hamba Allah. Dimana setiap manusia memiliki satu tujuan dan satu tempat finish, akhir dari sebuah perjalanan kehidupan,, yaitu adala Allah. Dimana kita tercipta dari kehendak Nya dan pasti akan kembali kepada Nya. Ketika kita terlahir ke dunia dari perut seorang ibu yang telah mengandung selama Sembilan bulan, mulai saat itulah kita memulai start perjalanan hidup kita di awali dengan tangisan yang tak tahu apapun dan dikumandangkan kalimat kalimat baik dan indah (kalimat thoyibah) menyebutkan asma asma Allah. Orang tua yang mengharapkan seseorang yang terlahir ini mampu memulai perjalanannya dengan selalu mengingat asma Nya… dan saat itu seorang manusia itu (bayi) yang terlahir tanpa pengetahuan apa apa sebagaimana firman Allah Q.S An Nahl ; 78

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."

dan kewajiban orang tua saat itu dia memberikan bekal bekal untuk menempuhh perjalanan hidup sang manusia yang terlahir kedunia itu. Hingga akhirnya dia mampu berbicara, mendengar, melihat, hingaa berjalan sendiri tanpa lagi bantuan orangtuanya. Dan saat itulah sebenarnya kita sudah berjalan beberapa langkah mungkin satu perempat dari kehidupan atau mungkin nol koma berapa nya dari perjalanan hidup kita yang akan ditempuh. Setelah orang tua kita selesai melaksanakan kewajiban dan telah lebih dulu berada di garis finish perjalanan hidupnya. Atau mungkin orang tua kita masih berjalan bersamaan dengan kita namun pada hakikatnya kit atak pernah tahu siapa yang akan lebih dulu berada di garis finish perjalanan hidupnya.
Setiap orang akan mempertanggungjawabkan perjalanan hidupnya. Orang tua kita masing-masing pun akan mempertanggungjawabkan perjalanannya begitu pun kita masing-masing yang takkan sempat memikirkan orang lain karena kita akan sibuk dengan urusan kita masing-masing setelah berada di garis finish perjalanan hidup kita.
Sahabat, ketika berbicara perjalanan hidup mungkin sepertinya singkat dari bagaimana kita mengawali kemudian proses dan finish, maka selesailah perjalanan hidup ini. Namun sebagian orang mengatakan hidup ini lama menghabiskan 10, 20, 30 bahkan 60 tahun atau bisa lebih dari itu dan harus kita yakini  bahwa batasan tersbut hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui. Ada jug sebagian orang mengatkan perjalanan hidup ini sangatlah sebentar dan singkat, kita tak pernah tahu di usia berapakah kita berada di garis finish. Mungkin saja kita sudah berada di dua atau bahkan satu langkah terkahir di garis finish. Allahu Akbar,,,hanya Allah yang Maha Mengetahui. Dua pendapat tersebut menurut saya memang benar hidup ini mungkin lama bagi ukuran kita yang menginginkan garis finish tanpa bekal apapun,, karena ia hanya berjalanan tanpa membawa bekal nanti setelah garis finish,, namun bagi mereka kehidupan ini singkat karena memerlukan banyak bekal untuk dibawa hingga garis finish. Namun kita tidak bisa berlama lama dan harus segera menemui garis finish perjalanan hidup ini. Dan sahabat, ternyata bekal tersebut bukanlah harta benda bahkan barang barang mewah yang dibawa melainkan adalah ilmu dan amalan kita.
Sahabat yang sama sama mengharapkan ridho Allah. Sebuah perjalanan hidup yang singkat dari awal kemudian tiba di akhir. Ternyata ada proses perjalanan hidup ini yang perlu kita tempuh. Dimana diawal penulis utarakan selayaknya perjalanan hidup ini ada kalanya terus menanjak, ada kalanya terus menurun dan ada kalanya mendatar… dan disaat mendatar tetap adakalnya berbelok ke kanan dan ada kalanya berbelok ke kiri.  Ketika kita mampu memaknai kehidupan ini ternyata indah, Allah menciptakan kehidupan ini penuh dengan variasi, warna warni kehidupan yang membuat keindahan, sama seperti warna warni pelangi yang indah ketika disatukan.
Sahabat, adakalanya kita berada di atas, ketika semua keinginan dan harapan kehidupan berpihak kepada kita tanpa ada kekurangan. Dan saat dalam keadaan ini Allah ternyata memberikan ujian kenikmatan apakah mampu memanfaatkan kenikmatan itu dengan sedikit atau bahkan banyak bekal untuk dipersiapkan karena setelah perjalanan menanjak kita pasti akan menemukan perjalanan menurun. Dan akhirnya mungkin saat ini kita sedang berada di bawah perjalanan menurun. Dimana saat ini pula Allah memberikan ujian bagaimana kita mampu melewati perjalanan ini dengan mampu “mengerem” agar perjalanan kita tidak menurun dengan cepat dan tanpa adnya rem kehidupan yang ketika tak ada rem kehidupan saat perjalanan menurun maka khawtir kehidupan kita akan terjuan sia sia dan kecelakaan bagi kita yang tak mampu melewati perjalanan menurun ini. Setelah hal ini sahabat, kita harus yakini bahwa setelah menurun akan ada perjalanan mendatar atau menanjak kembali. Jika mendatar kita harus mempersiapkan bahwa didepan sana pasti aka nada belokan, entah itu ke kanan atau ke kiri. Namun jangan pernah takut karena kita telah memiliki bekal dan ilmu agar mampu melewatinya. Dan semua itu adalah perjalanan hidup ini yang harus dilalui.
Kehidupan ini yang penuh dengan warna, penuh dengan bumbu, dan bahkan kerikil kerikil yang harus dihadapi adalah sebuah tantangan hidup. Ketika mampu menghadapi semua itu dengan baik maka kebaikan dan surga yang akan kita dapatkan. Dan ketika kita tak mampu melewati perjalanan dengan baik maka keburukan , kecelakaan dan neraka lah yang akan kita hadapi. Naudzubillah…
Semoga Allah menolong kita untuk mampu melewati perjalanan hidup ini. Dan harus kita lewati semua keadaanya bahkan mungkin takdir Allah harus melewati perjalanan yang pahit terlebih dahulu sebelum bisa menikmati perjalanan yang manis. Dan apapun perjalanannya hadapilah dengan penuh sambar, syukur dan keihklasan kepada Allah. insyaAllah ketika hanya kepada Allah kita memohon pertolongan maka Allah akan menolong kita. Allah takkan pernah bosan mendengarkan doa kita. Namun yang disayangkan kita yang bosan memanjatkan doa doa kepada Nya.
Semoga Allah memberikan kekuatan dan kemudahan dalam segala urusan melewati perjalanan ini dengan finish yang membahagiakan dan indah di surga Nya.
Tetap semangat ya Sahabat…

wallahualam bishawab…

Wassalamualaikum…. Wr….. Wb….


MENGAMBIL TELADAN DI HARI PAHLAWAN

MENGAMBIL TELADAN DI HARI PAHLAWAN

“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” (Soekarno)
Siapa saja bisa menjadi pahlawan, bagi ia myang berjuang demi rakyat banyak dan berjasa pada bangsa dan masyarakt luas, sebgai guru, pejuang ham, polisi, tentara, aktivis lingkungan, olahragawan dan siswa sd pun bisa asalkan berjasa pada bangsa dan masyarakat luas.
1.       Menanamkan budi pekerti dan nilai-nilai perjuangan di mulai dari ruang lingkup pribadi, keluarga, dan masyarakt.
Orang mendidik putra putrinya dengan semangat nasionalisme dan rela berkorban untuk tanah air. Melalui melatih tanggung jawab dalam hal penyelesaian permasalahan dengan jalan musyawarah mufakat
2.       Senantiasa menghormati dan menghargai jasa para pahlawan dengan berbagai upaya. Dengan memanjatkan doa untuk kebaikan kebaikan mereka. Khodmat berdoa pada momentum upacara bedera setiap hari senin.
3.       Pemerintah harus berupaya menggencarkan mutu pendidikan yang pada berbasis pada nilai nilai luhur pancasila di lingkungan pendidikan, khususnya di sekolah sekolah.
Berdoa sebleum belajar inti di kelas setiap pagi dan sebleum pulang.
4.       Pemerintah dan rakyat harus senantiasa bersinergi untuk bersama sama dalam memerangi angka kemiskinan.
5.       Berupaya meningkatakan potensi dan prestasi yang bisa mengangkat derajat dan martabat bangsa di mata dunia internasional.
dengan partisipasi aktif dalam kancah event internasional, seklaigus mampu menorehkana prestasi yang gemilang.
Contoh : Lala Diah Pitaloka usia 10 tahun (kelas 5 SD) asal majalengka sebagai juara dunia Karate di Jerman

Dan Agung Fadhilah (15 t) asal kota Cirebon juara 1 tingkat NAsional Melukis dan meakili Indonesia ke Perancis tahun depan.

Hari Pahlawan

Kata mutiara soekarno kelemahan bangsa

PAHLAWAN DALAM ISLAM

PAHLAWAN DALAM ISLAM

pahlawannn


Hari ini, bertepatan pada 10 November, bangsa Indonesia memperingatinya sebagai hari pahlawan. Hari bersejarah yang mengingatkan bangsa Indonesia akan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Fakta sejarah mencatat, hampir semua pahlawan yang memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia adalah umat Islam. Beberapa diantaranya, Pangeran Diponegoro, Teuku Umar, Imam Bonjol, Sultan Hasanuddin, dan Patimura.
Sebagai agama yang dianut mayoritas penduduk Indonesia, tentu saja Islam menempatkan pahlawan sebagai sosok yang mulia di hadapan Allah juga orang-ornag beriman.

Definisi Pahlawan
Pahlawan diambil dari bahasa sansakerta pahla dan wan. Pahla berarti buah, sedangkan wan bermakna sebutan bagi orangnya, berarti orang yang menghasilkan buah berkualitas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pahlawan yaitu orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran;pejuang yang gagah berani.
Di Indonesia sendiri, jika kita mendengar kata Pahlawan, secara reflex kita mengingat pejuang-pejuang yang ikut serta dalam kemerdekaan Indonesai. Singkatnya, diartikan sebagai sang pejuang.
Namun, diera saat ini, sebutan pahlawan menjadi lebih luas dan tidak ada batasan yang jelas. Misalnya, para tenaga Tenaga Kerja Indonesia disebut sebagai pahlawan devisa. Guru yang mengajar di sekolah diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa.
Secara umum, gelar Pahlawan diberikan kepada siapa saja yang mati di medan pertempuran baik mati karena membela bangsa dan negaranya maupun agamanya.

Pahlawan dalam perspektif Islam
Banyak sekali faktor-faktor yang mendorong seseorang menjadi pahlawan, seperti halnya karena keberanian, kegagahan, dan pengorbanan. Dalam Islam, faktor keimanan menjadi yang utama.
Dorongan mereka adalah keimanan, sebagaimana kisah Thariq bin Ziyad, salah satu tokoh pahlawan Islam sang penakluk Konstantinopel, dimana ia berkata “kemana kalian hendak lari? Musuh ada didepan kalian dan laut ada dibelakang kalian? Demi Allah tidak ada keselamatan bagi kalian kecuali dengan keberaniandan keteguhan hati”, dan disanalah letak perbedaan anatar pahlawan Islam dan yang lainnya.
Selain itu, ditinjau dari terminologi Islam, seorang Muslim yang meninggal ketika berperang atau berjuang di jalan Allah, membela kebenaran atau membela hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah, maka mereka disebut dengan syahid (kata tunggal Bahasa Arab: شَهيد, sedangkan kata jamaknya adalah Syuhada, Bahasa Arab: شُهَداء).
Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh kepemimpinan Rasulullah dan kekhalifahan setelahnya. Ummat muslim berjuang pergi ke medan perang untuk meninggikan kalimatullah, menjalankan aturan-aturan yang bersumber dari wahyu, mengurusi ummat dengan penuh tanggung jawab, mengorbankan harta dan nyawa demi agama yang mulia ini. Dan beruntunglah mereka yang terbunuh didalamnya karna termasuk syahid.
Dan ada keistimewaan bagi orang yang mati syahid, Allah berfirman:

وَلَا تَقُولُوا لِمَنْ يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَٰكِنْ لَا تَشْعُرُونَ

“Dan janganlah kamu katakan terhadap orang yang terbunuh pada jalan Allah bahwa mereka mati. Bahkan mereka hidup, akan tetapi, kamu tidak merasa” QS. Al baqarah [2]: 154.
Bagaimana dengan orang-orang yang berkorban bukan karna keimanan kepada Allah dan Rasulnya,? Dalam hal ini, Rasulullah SAW bersabda:

عن جندب بن عبد الله البجلي رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم: مَنْ قُتِلَ تَحْتَ رَايَةٍ عُمِّيَّةٍ يَدْعُوْ عَصَبِيَّةً أَوْ يَنْصُرُ عَصَبِيَّةً فَقِتْلَةٌ جَاهِلِيَّةٌ

Dari Jundub bin Abdullah al-Bajaliy ra berkata, telah bersabda Rosulullah SAW, “Barangsiapa yang terbunuh di bawah bendera ummiyyah (kesesatan) yang disebabkan ia mengajak kepada ashobiyah atau dalam rangka menolong ashobiyah, maka matinya adalah mati jahiliyah”. [HR Muslim]
Kita dapat memahami bahwa orang yang berjuang karena membela sukunya maka ia termasuk mati dalam keadaan Jahiliyyah. Saat ini, ummat muslim terpecah belah dan sangat memungkinkan pertikaian antar bangsa terjadi kita bias melihat di Indonesia yang mayoritas muslim beberapa rakyatnya saling mempertahankan suku-suku dengan jalan pertikaian.

Tugas Generasi Muslim
Generasi awal Islam terkenal dengan ketangguhannya dalam membela Agama, berkaca pada kehidupan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa sallam, serta kisah para sahabat dan pahlawan Islam yang lainya. Mereka yang berperang di jalan Allah. Mereka yang mati, meneteskan peluh dan darahnya untuk membela Agama karena Allah. Dijanjikan atas mereka surga oleh Allah, bahkan orang-orang yang gugur dijalan Allah dimuliakan dengan hidup di sisi Tuhannya.
”Dan barangsiapa taat kepada Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka bersama-sama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang-orang saleh; dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya” (QS. Annisa [4] : 69)
Sebagai generasi penerus, kita harus ingat bahwa Islam mengharuskan kita untuk senantiasa berdakwah, meneruskan perjuangan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam dan para pahlawan kita, menanamkan semangat untuk terus untuk mengumandangkan ayat Allah di telinga manusia, menyampaikan ilmu dalam kebaikan, serta saling menasihati untuk menjauhi apa yang dilarang oleh Allah.
“Generasi akhir umat tidak akan membaik, melainkan dengan mengikuti konsep dan metode yang menjadikan ummat terdahulu baik.” Al-Imam Malik bin Anas Rahimullah.
Lalu apa tugas kita mengadapi hari pahlwan ini? Tak lain hanyalah mengikuti apa yang dicontohkan Rasul.Shalallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Para sahabat dan keluarganya juga para tabi’iin, menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran dan bergabung dengan orang-orang yang memang menjadi bagian dari orang-orang yang menjalankan apa yang rasul contohkan. Wallahu’alam.

Oleh: Nidiya Fitriyah, Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)


Kamis, 05 November 2015

Rejeki Seekor Ulat Buta

Setiap berbicara tentang rezeki, Allah selalu menekankan bahwa Dia yang Memberi, Dia yang membagi, Dia yang mengatur. Seakan Allah ingin menjelaskan bahwa rezeki manusia itu urusan Allah dan Dia lah yang menanggung semuanya.

"Dan Kami Beri mereka rezeki dari yang baik-baik."(Al-Isra 70)

"Kami-lah yang Menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia."(Az-Zukhruf 32)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan bahwa rezeki makhluk telah ditanggung oleh Penciptanya.
“Dan tidak satu pun makhluk melata di bumi melainkan semuanya Dijamin Allah rezekinya."(Huud 6)

Suatu hari, Nabi Sulaiman as duduk di tepian pantai. Beliau melihat seekor semut yang berjalan ke laut dengan membawa biji padi. Dia memperhatikan semut itu semakin mendekati lautan.
Ketika semut itu telah sampai di laut, tiba-tiba seekor katak mengeluarkan kepalanya dari air. Ia membuka mulutnya dan masuklah semut itu ke dalam mulut katak. Lalu mereka masuk kembali ke dalam air.

Nabi Sulaiman takjub dengan kejadian ini. Dia berpikir sejenak lalu dikagetkan dengan katak yang muncul kembali ke daratan. Katak itu membuka mulutnya dan keluarlah semut itu tanpa membawa biji padi yang sebelumnya ia bawa.
Karena penasaran, Nabi Sulaiman memanggil si semut dan bertanya darimana dia dan apa yang dia lakukan? Dia menjawab, "Wahai Nabi Allah, sungguh di dasar lautan yang kau lihat ini ada batu karang yang berlubang. Di dalam lubang itu ada seekor ulat yang buta. Dan Allah menciptakannya dalam keadaan demikian. Dia pun tidak mampu keluar dari tempat itu untuk mencari makan.
Kemudian Allah menugaskanku untuk mengantarkan rezekinya. Aku membawa makanan untuknya sementara Allah telah menyediakan katak untuk mengantarku ke dalam. Dengan katak itu aku aman dari air laut. Dia meletakkanku di lubang karang dan aku memasukinya. Setelah aku memberi makanan itu kepada ulat, aku kembali masuk ke dalam mulut katak dan dia mengantarkanku keluar dari lautan.

Kemudian Nabi bertanya, "Apakah kamu mendengar tasbih dari ulat itu?"
Semut menjawab, "Iya, dia berkata,"Wahai yang tidak melupakanku dengan rezeki-Nya di lubang lautan ini. Janganlah Engkau lupakan hamba-hamba-Mu yang mukmin dengan rahmat-Mu"

Sayidina Ali bin Abi tholib pernah ditanya, "Jika pintu pencarian rezeki seseorang telah ditutup, darimana ia akan memperoleh rezekinya?" Beliau menjawab, "Sebagaimana ajalnya akan datang, begitupula rezekinya akan sampai kepadanya."
Jika tidak ada seorang pun yang mampu menghalangi datangnya ajal, begitupula tidak ada yang mampu menghalangi datangnya rezeki dari Allah swt.

Ulama besar Jafar As-Shodiqberkata, "Aku tahu bahwa rezekiku tidak akan dimakan oleh selainku, karenanya aku tenang." [ ]

*Sumber khazanahalquran


Minggu, 01 November 2015

Cerita Sang Demisioner

Asslamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,,
Halllooo kawan semua,,, apa kabar nih??? Semoga selalu dalam Lindungan Allah SWT, Aamiin…
Oh ya,, Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan banyak kenikmatan yang tiada terbatas kepada kita semua,,, dan paling nikmat lagi yang dirasakan oleh Pengurus BEM SETIA HK periode 2014/2015 yang mana kemarin (17/10/15) baru saja menyelesaikan tugas akhir pengurus BEM kepada Lembaga SETIA HK dan tentunya melalui Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) SETIA-HK dan Calon BEM 2015/2016,,, yaa,,, Tugas akhir itu adalah Laporan Pertanggung Jawaban BEM SETIA-HK bisa diterima oleh peserta penuh Musyawarah Besar (MUBES) BEM SETIA-HK dan itu artinya kebahagian yang tiada terkira, seandainya saja ada kata di atas terimakasih mungkin akan saya ucapkan… Maka dari itu kami Pengurus BEM SETIA-HK periode 2014/2015 mengucapkan terimakasih dan Jazakumullah khairaa katsiraa kepada seluruh civitas akademika Husnul Khotimah, kepada Lembaga Kampus SETIA-HK yang selalu mendukung program kami, MPM yang selalu mengarahkan kami, Mahasiswa yang senantiasa antusias dan setia mengikuti program kami, dan juga tak lupa nih… Saya atas Nama Presiaden BEM SETIA-HK periode 2014/2015 mengucapakan Jazakumullah Ahsanal Jaza, terimakasih banyak kepada rekan kawan sahabat sekaligus sebagai keluarga saya semua Pengurus BEM SETIA-HK yang sudah ikut berkontribusi banyak untuk kesuksesan BEM SETIA-HK 2014/2015. Saya faham dan saya mengerti perasaan kalian semua, dan pengorbanan kalian waktu, tenaga, fikiran, materil bahkan sampai dengan keringat yang menetes dari tubuh kalian untuk kesuksesan BEM SETIA-HK 2014/2015 adalah berharga bagi saya, bagi BEM SETIA-HK itulah yang menjadi sebuah kebanggan. Semoga apa yang kalian korbankan dan jihadkan untuk Allah dalam organisasi BEM SETIA-HK ini akan Allah ganjarkan sebagai amalan unggulan kita semua di akhirat kelak. Aamiin…
Oh ya,,, makasih ya… saya sampaikan kepada Ari Indrawan sebagai Sekretaris Jendral alias wakil saya yang selalu setia menggantikan beban saya, hehe ketika saya gak bisa aktif maka beliau lah yang menjadi pimpinannya,, juga kepada Yogi Iskandar sebagai Sekretaris Umum yang paling bisa emang dalam hal lola kelola administrasi BEM sampai ku bilang emang beliau Malaikat Design nya BEM, haha… tak lupa kepada Nurlatifah sebagai Bendahara Umum, seseorang yang tabah dalam pengelolan keuangan BEM dimana keberadaan beliau sangatlah diperlukan,,, apa lagi pada saat bagian konsumsi sangat diperlukan banget…. Hehehe itulah Pengurus Harian alias BPH nya BEM periode 2014/2015 yang punya cerita banyak dan tak banyak ku ceritakan saat ini.
Aku tak pernah lupa juga kepada para penggerak organisasi di Bagian Pengembanagan Sumber Daya Manusia alias PSDM yang di pimpin oleh Id Fitriadi adalah sosok seseorang yang berpenampilan  gaul dan rock tapi sebenarnya hatinya tetap loyal untuk BEM, siap hadir dan selalu siaga jika di butuhkan, tak lupa juga sama anggotanya Widya Ummul Mudrikah sebagai anggotanya di bidang Pendidikan dan Bahasa yang paling khas dengan ciri khas suaranya yang nyaring seakan membawa semangat yang tinggi untuk kesuksesan BEM, kemudian anggota selannjutnya Nur Miftahul KM alias Asiyah itulah panggilannya yang sebenarnya bingung nama panggilannya yang tak ada irisan dengan nama aslinya tapi itulah uniknya beliau seseorang yang berbeda memiliki kemampuan dalam hal bahasa sebagai bundanya dari kawan akhwatnya, hehe.. tak lupa juga sama seseorang akhwat bernama Isah Anisah sebagai anggota bidang Olahraga, Seni dan Budaya,, dimana aku fikir memang cocok dari postur tubuhnya yang sehat dan selalu bahagia mungkin karena beliau suka berolahraga, meskipun olahraganya terkadang terlampiaskan kepada masak dan ngulek rujak tapi dibalik semua itu kontribusinya kepada BEM tidak bisa di anggap sepele, loyalitasnya cukup di acungi jempol. Berbicara bidang Olahraga, Seni dan Budaya di organisasi BEM saya teringat kepada sosok yang ceria dialah Topik Nurul Huda yang kontribusinya kepada BEM cukup berarti meskipun hanya beberapa waktu saja karena faktor yang tidak mendukung dia tetap bersama-sama dengan kami tapi kenangannya akan tetap saya ingat sampai kapanpun. Untukmu Topik semoga sukses..
Didalam Organisasi BEM SETIA-HK ada juga Divisi Ekonomi yang diketuai oleh Abdul Aziz Nurfadhil seseorang yang sangat dibutuhkan kita untuk mencairkan suasana sehingga syaraf syaraf organisasi tidak selalu tegang, dialah seseorang yang terkadang memang membuat kami gregetan tapi ide dan tenaganya takkan terlupakan oleh BEM. Selanjutnya seorang akhwat setia yang membantu dan menggantikan tugas sang ketua ialah Siti Nurhidayah seorang yang lembut hatinya tumbuh menjadi seseorang yang mulai tegar dengan organisasi yang harus berlari mengejar cita. Kontribusinya pun berarti untuk BEM dalam meraih cita. Kemudian teman yang selalu menemaninya ialah Intan seseorang yang cukup antusias untuk belajar berorganisasi yang sedikit demi sedikit mampu menyumbangkan ide dan keberadaannya menjadi salah satu kesuksesan program program bidangnya. Dibantu pula oleh Elsa Mandasari yang meskipun tidak selalu bisa hadir bersama kegiatan yang kami laksanakan tapi doa dan dukungannya dibelakang perlu kami haturkan terimakasih. Begipun kepada Ummi Hidayati, yang satu ini memang sibuk tapi kesibukannya dengan keluarga bukan berarti tak peduli kepada BEM, sifat istiqomah dan ketenangannya memberikan kepada kami pelajaran untuk tetap tawadhu dan berharap hanya kepada Nya. Terima kasih kami haturkan kepada Ummi Hidayati.
Divisi BEM yang bisa dikatakan divisi yang cukup solid adalah Divisi Hubungan Masyarakat dan Komunikasi (HUKOM) yang diketuai oleh Dwinanto Mardjoko yang jika dibaca dari namanya sepertinya orang jawa, dan pada kenyataannya adalah dia memang orang jawa jelasnya Jawa Barat yang bersuku Sunda, hehe.. Tak dipungkiri kontribusinya untuk BEM sebagai yang kami hormati dan kami sesepuhkan dengan  pengalamannya yang lebih dulu dari pada kami perlu kami haturkan terimakasih. Sebagaimana layaknya seorang anak yang membutuhkan orangtuanya, maka beliaulah yang kami anggap sebagai Ayah di BEM kami saat itu. Anggotanya dari bidang Dalam Negeri ialah Muhammad Iqbal Tawakal seorang yang tinggi dan besar cukup cocok dijadikan sebagai benteng pertahanan BEM karena postur tubuhnya tapi ketekunan dan kemauan yang kuat untuk belajar organisasi mampu memberikan kekuatan BEM dalam membantu program program internal. Terima kasih “amang” itulah panggilan akrabnya. Dengan dibantu oleh Mimin Mintarsih seseorang yang tetap santai dalam menghadapi semua persoalan dalam negeri memberikan ketenangan dalam menyelesaikan permasalahan internal BEM kami saat itu. Tentu perlu kami haturkan terima kasih kepada mentri dalam negeri.
Masih dibawah Divisi Hukom, bidang yang kontras dengan sebelumnya adalah Bidang Luar Negeri yang diketuai oleh Yusuf Islam yang bisa dikatakan seseorang yang cukup tegar dan sabar karena mampu melaksanakan programnya hanya seorang diri. Kesepian yang dirasakan dalam memikirkan programnya mungkin saja terjadi tapi hal tersebut tak membuatnya pesimis karena kesolidan anggota BEM mau membantu berfikir dan melaksanakan programnya dengan alasan pejabat luar negeri ini cukup sibuk dengan amanahnya, namun kontribusinya dilapangan kami ucapkan terima kasih.
Selain kedua bidang diatas dibawah koordinasi HUKOM ada Bidang Sosial Politik yang di duduki oleh Handi Nuryaman seseorang yang sangat berantusias dengan kesuksesan membuat dirinya tak peduli dengan ancaman dan gertakan dari luar tetap berjalan dan bergerak menuju cita cita organisasi, kesetiaannya pula dalam bersosialisasi patut diberikan penghargaan. Terima kasih “Hanz” sebagai panggilan kernnya yang beliau banggakan. Dibantu oleh seseorang yang cukup faham dengan urusan politik ialah Nova Mulyanasari  seseorang yang cukup ceria mampu memberikan keseimbangan dalam pelaksanaan program program sosial dan politik itu sendiri. Sebagai pengghargaan kami haturkan terimakasih.
Bidang yang tak bisa diremehkan dan sangat diperlukan masih dibawah koordinasi HUKOM adalah Bidang Media yang diduduki oleh Iman Abdul Kholik seseorang yang cukup eksis dalam memberikan pencitraan positif BEM kepada publik, loyalitasnya untuk organisasi BEM sangatlah terasa dengan eksisnya Mading dan SosMed untuk hal itu kami kira perlu diberikan penghargaan dan kami ucapkan terimakasih. Dibantu oleh seseorang yang selalu ceria ialah Sayyidah Wahidatul Mubarokah seseorang yang memiliki loyaliatas untuk BEM dalam melaksanakan amanahnya dibidang media tak pernah memperlihatkan kekeluhannya untuk publikasi BEM. Kata kata yang pernah di ungkapkannya membuat kami semangat berorganisasi. Terimakasih atas perjuangannya untuk Media BEM SETIA HK.
Divisi yang terakhir bukan berarti tak penting ialah Divisi Dakwah dan Ruhiyah yang diketuai oleh Anwar Ujang seseorang yang memiliki pengalaman hidup yang luas dan komitmen dakwah yang sangat tinggi menjadikan kami bangga akan keberadaanya, meskipun kontribusi beliau tidak terlihat publik tapi kekuatan doa yang dia berikan mampu memberikan semangat kepada kami. Dibantu oleh seorang hafidz BEM kami ialah Ahmad Nuril Mu’minin seseorang yang meskipun kehadirannya tidak begitu signifikan tapi sumbangsih ide dan doa yang dipanjatkan membuat kami bertahan dan terus berjalan meraih cita cita. Ketegaran jiwanya memberikan pelajaran kesolidan kepada kami. Tak lupa juga seseorang yang pernah bersama kami berjuang ialah Liza Nur Azizah seseorang yang meskipun tak begitu lama kebersamaan dengan kami tapi sumbangsih ide dan tenaga yang pernah diberikan untuk BEM patut kami hargai dan ucapkan terimakasih. Semoga perjuangan teman kami yang satu ini mampu tercapai meskipun tidak bersama kami di SETIA HK. Tak lupa juga seorang hafidzoh Heni Purwaningsih BEM kami yang meskipun tak begitu signifikan tapi semangat dan doa yang disalurkan kepada kami mampu membuat pelajaran kepada kami untuk tetap optimis memberikan yang terbaik untuk BEM SETIA-HK.

Terima kasih dan Jazakumullah khairaa katsiraa kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpasrtisipasi suksesnya BEM SETIA-HK periode 2014/2015. Kami haturkan terima kasih dan Jazakumullah khairaa katsiraa kepada Ketua Prodi sekaligus Kepala Divisi SETIA HK yakni Ust. Alfan Syafi’I, Lc.,M.Pd.I, kepada sekretaris SETIA HK yakni Ust. Elfarobi, Lc dan Kaur Kurikulum yakni Ust. Asril Rusli, Lc.,M.Pd serta tak lupa kepada Ust. Wawan Romliyansyah, S.Pd.I dan asistennya akh Muhammad Fadholin, S.Pd.I.Terima kasih kepada semua pihak yang tak bisa kami sebutkan satu persatu atas segala bantuannya baik yang kami ketahui maupun tidak kami ketahui. Semoga Allah memberikan ganjaran yang berlipat kepada kita semua. Aamiin…
Karena kami yakin suksesnya BEM SETIA-HK periode 2014/2015 bukan lah karena seorang Prseiden atau Sekjend atau Sekum atau Bendum, bukan karena Divisi bukan karena sendirinya melainkan karena Kerjasama dan Sama-Sama Kerja untuk kesuksesan BEM SETIA-HK, ketika kita berjanji memulai bersama maka harus kita selesaikan dengan bersama pula, penuh keikhlasan mengharapkan keridhoan Nya.
Semoga BEM SETIA-HK selanjutnya akan terus lebih baik dan lebih baik lagi. Lanjutkan perjuangan kami, lanjutkan cita cita kita bersama menuju BEM SETIA-HK yang mampu memberikan manfaat kepada sesama dan kepada Yang Maha Kuasa. Allahu Akbar !!! Allahu Akbar !!! Allahu Akbar….!!!
Ditandatangani
Ungkapan ini
Presiden BEM 2014/2015
Nurhasan “Jibran” J


#sukses ya *** bem setia hk
 

DESKRIPSI

Sebuah cerita perjalanan Hidup seorang Hamba Allah dalam mencari ridho dan cinta Nya...

HORMAT SAYA

Salam Hangat kami sampaikan... Terima Kasih atas kunjungan sahabat... Semoga media ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi wasilah bersilaturahim sebagai hamba Allah..