PERJALANAN INI
Assalamulaikum,
Wr…Wb… Hallo sahabat yang merindukan ridho Allah seperti penulis ini pun yang
merindukan ridho Nya, karena sedikit saja Allah tak meridhoiku mungkin diri tak
mungkin mampu menuliskan apa pun ini.
Selayaknya
sebuah perjalanan, dimana kita akan menemukan sebuah tanjakan yang tiada henti
terus menanjak dan ada kalanya kita menemukan turunan yang mungkin saja jauh
lagi untuk menemukan jalan yang rata sejajar. Dan ada kalanya kita menemukan
jalan yang stagnan…rata tanpa ada tanjakan dan turunan. Dan selain itu pun
sebuah perjalanan itu memang ada belokan, entah itu ke kanan atau pun kekiri.
Dan dari dengan melalui variasi jalan itulah harus kita lalui agar sampai
hingga tujuan. Dan tentu dalam proses perjalanan itu kita berharap semuanya
bisa dilalui dan tanpa adnya hambatan apa pun. Sehingga kita mampu menempuh
perjalanan dengan selamat dan cepat. Dan itulah sabagin orang dan hampir
mayoritas orang menginginkan sebuah perjalanan yang mulus dan bebas hambatan.
Dan canggihnya dunia saat itu hingga perjalanan pun telah disediakan kemudahan,
ada melalui perjalanan yang biasa, ramai dan padat dan ada pula pilihan
perjalanan yang bebas hambatan melalui jalan tol, yang stagnan dan sebenarnya
tetap saja karena orang yang memilih menuju perjalanan yang bebas hambatan itu
bannyak peminatnya dan untuk memasuki fasilitas perjalanan itu memerlukan tiket
yang mahal tidak seperti melalui perjalanan yang biasa ala kadarnya.
Sahabat,
mengertikah apa yang saya ceritakan diatas. Dalam pemikiran saya yang saya
dapatkan saat ini adalah perjalanan itu mungkin sama seperti perjalanan hidup
manusia, perjalanan hidup seseorang hamba Allah. Dimana setiap manusia memiliki
satu tujuan dan satu tempat finish, akhir dari sebuah perjalanan kehidupan,,
yaitu adala Allah. Dimana kita tercipta dari kehendak Nya dan pasti akan
kembali kepada Nya. Ketika kita terlahir ke dunia dari perut seorang ibu yang
telah mengandung selama Sembilan bulan, mulai saat itulah kita memulai start
perjalanan hidup kita di awali dengan tangisan yang tak tahu apapun dan
dikumandangkan kalimat kalimat baik dan indah (kalimat thoyibah) menyebutkan
asma asma Allah. Orang tua yang mengharapkan seseorang yang terlahir ini mampu
memulai perjalanannya dengan selalu mengingat asma Nya… dan saat itu seorang
manusia itu (bayi) yang terlahir tanpa pengetahuan apa apa sebagaimana firman
Allah Q.S An Nahl ; 78
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ
لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."
dan
kewajiban orang tua saat itu dia memberikan bekal bekal untuk menempuhh
perjalanan hidup sang manusia yang terlahir kedunia itu. Hingga akhirnya dia
mampu berbicara, mendengar, melihat, hingaa berjalan sendiri tanpa lagi bantuan
orangtuanya. Dan saat itulah sebenarnya kita sudah berjalan beberapa langkah mungkin
satu perempat dari kehidupan atau mungkin nol koma berapa nya dari perjalanan
hidup kita yang akan ditempuh. Setelah orang tua kita selesai melaksanakan
kewajiban dan telah lebih dulu berada di garis finish perjalanan hidupnya. Atau
mungkin orang tua kita masih berjalan bersamaan dengan kita namun pada
hakikatnya kit atak pernah tahu siapa yang akan lebih dulu berada di garis
finish perjalanan hidupnya.
Setiap
orang akan mempertanggungjawabkan perjalanan hidupnya. Orang tua kita
masing-masing pun akan mempertanggungjawabkan perjalanannya begitu pun kita
masing-masing yang takkan sempat memikirkan orang lain karena kita akan sibuk
dengan urusan kita masing-masing setelah berada di garis finish perjalanan
hidup kita.
Sahabat,
ketika berbicara perjalanan hidup mungkin sepertinya singkat dari bagaimana
kita mengawali kemudian proses dan finish, maka selesailah perjalanan hidup
ini. Namun sebagian orang mengatakan hidup ini lama menghabiskan 10, 20, 30
bahkan 60 tahun atau bisa lebih dari itu dan harus kita yakini bahwa
batasan tersbut hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui. Ada jug sebagian
orang mengatkan perjalanan hidup ini sangatlah sebentar dan singkat, kita tak
pernah tahu di usia berapakah kita berada di garis finish. Mungkin saja kita
sudah berada di dua atau bahkan satu langkah terkahir di garis finish. Allahu
Akbar,,,hanya Allah yang Maha Mengetahui. Dua pendapat tersebut menurut saya
memang benar hidup ini mungkin lama bagi ukuran kita yang menginginkan garis
finish tanpa bekal apapun,, karena ia hanya berjalanan tanpa membawa bekal
nanti setelah garis finish,, namun bagi mereka kehidupan ini singkat karena
memerlukan banyak bekal untuk dibawa hingga garis finish. Namun kita tidak bisa
berlama lama dan harus segera menemui garis finish perjalanan hidup ini. Dan
sahabat, ternyata bekal tersebut bukanlah harta benda bahkan barang barang
mewah yang dibawa melainkan adalah ilmu dan amalan kita.
Sahabat
yang sama sama mengharapkan ridho Allah. Sebuah perjalanan hidup yang singkat
dari awal kemudian tiba di akhir. Ternyata ada proses perjalanan hidup ini yang
perlu kita tempuh. Dimana diawal penulis utarakan selayaknya perjalanan hidup
ini ada kalanya terus menanjak, ada kalanya terus menurun dan ada kalanya
mendatar… dan disaat mendatar tetap adakalnya berbelok ke kanan dan ada kalanya
berbelok ke kiri. Ketika kita mampu memaknai kehidupan ini ternyata
indah, Allah menciptakan kehidupan ini penuh dengan variasi, warna warni
kehidupan yang membuat keindahan, sama seperti warna warni pelangi yang indah ketika
disatukan.
Sahabat,
adakalanya kita berada di atas, ketika semua keinginan dan harapan kehidupan
berpihak kepada kita tanpa ada kekurangan. Dan saat dalam keadaan ini Allah
ternyata memberikan ujian kenikmatan apakah mampu memanfaatkan kenikmatan itu
dengan sedikit atau bahkan banyak bekal untuk dipersiapkan karena setelah
perjalanan menanjak kita pasti akan menemukan perjalanan menurun. Dan akhirnya
mungkin saat ini kita sedang berada di bawah perjalanan menurun. Dimana saat
ini pula Allah memberikan ujian bagaimana kita mampu melewati perjalanan ini
dengan mampu “mengerem” agar perjalanan kita tidak menurun dengan cepat dan
tanpa adnya rem kehidupan yang ketika tak ada rem kehidupan saat perjalanan
menurun maka khawtir kehidupan kita akan terjuan sia sia dan kecelakaan bagi
kita yang tak mampu melewati perjalanan menurun ini. Setelah hal ini sahabat,
kita harus yakini bahwa setelah menurun akan ada perjalanan mendatar atau
menanjak kembali. Jika mendatar kita harus mempersiapkan bahwa didepan sana pasti
aka nada belokan, entah itu ke kanan atau ke kiri. Namun jangan pernah takut
karena kita telah memiliki bekal dan ilmu agar mampu melewatinya. Dan semua itu
adalah perjalanan hidup ini yang harus dilalui.
Kehidupan
ini yang penuh dengan warna, penuh dengan bumbu, dan bahkan kerikil kerikil
yang harus dihadapi adalah sebuah tantangan hidup. Ketika mampu menghadapi
semua itu dengan baik maka kebaikan dan surga yang akan kita dapatkan. Dan
ketika kita tak mampu melewati perjalanan dengan baik maka keburukan ,
kecelakaan dan neraka lah yang akan kita hadapi. Naudzubillah…
Semoga
Allah menolong kita untuk mampu melewati perjalanan hidup ini. Dan harus kita
lewati semua keadaanya bahkan mungkin takdir Allah harus melewati perjalanan
yang pahit terlebih dahulu sebelum bisa menikmati perjalanan yang manis. Dan
apapun perjalanannya hadapilah dengan penuh sambar, syukur dan keihklasan
kepada Allah. insyaAllah ketika hanya kepada Allah kita memohon pertolongan
maka Allah akan menolong kita. Allah takkan pernah bosan mendengarkan doa kita.
Namun yang disayangkan kita yang bosan memanjatkan doa doa kepada Nya.
Semoga
Allah memberikan kekuatan dan kemudahan dalam segala urusan melewati perjalanan
ini dengan finish yang membahagiakan dan indah di surga Nya.
Tetap
semangat ya Sahabat…
wallahualam bishawab…
Wassalamualaikum…. Wr….. Wb….