Jumat, 21 Juli 2017

DONGENG RAMADHAN 1438

DONGENG RAMADHAN 1438
Oleh : Nurhasan Al Karim

Hari itu adalah hari Rabu tepat pada saat hari ke 5 Ramadhan tahun 1438 H. Pagi setelah sahur dan shubuh berjamaah aku menjalani aktivitasku seperti biasa sama seperti hari-hari sebelumnya. Namun pada hari itu ada kejadian yang membuatku cukup penasaran, aku tertidur di kursi tamu rumhaku hingga terbangun sekitar pukul 07.00 (kesiangan kerja tapi sudah shubuh ko). Aku terbangun dengan wajah yang jika ada cermin mungkin seperti orang yang kebingungan. Yaaaj, tepatya mlongo-mlongo gitu. Tapi aku mlongo sebenarnya bukan kebiasaanku, hanya saja aku bermimpi tanda akan terjadi dalam waktu dekat ini terhadapku. Karena cueknya diri  ini aku tak begitu memperdulikan mimpi itu, aku pikir mimpi itu hanya bunga tidur saja, dan optimis tak akan terjadi apa-apa, Insyaa Allah semua baik-baik saja.
Aku berangkat kerja dan seperti biasa bertemu dengan rekan kerjaku di kantor. Dan sudah aku siapkan beberapa persyaratan yang harus aku bawa ke KPP untuk menyelesaikan amanah dari tempat kerja ku. Dan singkat cerita aku berangkat bersama kuda besiku yang aku namakan ia adalah “Balqa”. Haahaha itu nama motor…hhi. Dalam perjalananku menuju KPP sekitar 40 menit dengan kecepatan santai, aku merasakan kebosanan saat berkendara. Hingga akhirnya aku coba bacakan “al matsurat” dengan sedikit suara didalam helm yang cukup terdengar di telingaku sendiri.
Sampailah aku di KPP dan mencoba untuk menyelasaikan amanah ini. Hampir saja aku menyelesaikannya namun ternyata ada beberapa berkas yang perlu di lengkapi dengan tanda tangan dan stempel atasanku. Apa daya, aku harus kembali ke tempat kerjaku untuk melengkapinya. Disepanjang jalan menuju kembali ketempat kerjaku aku sedikit menarik gas dengan hati-hati dan rasanya ingin segera menyelasaikan amanah ini secepat mungkin. Karena hari itu adalah hari terkahir untuk menyelesaikan amanah. Katakanlah hari itu adalah hari jatuh tempo.
Pasar krucuk, adalah pasar yang cukup terkenal didaerahku yang saat ini aku melewatinya cukup tenang, karena arah jalan menuju tempat kerjaku tidak begitu ramai. Persis didepanku aku melihat ada mobil angkot berwarna kuning bertuliskan angka 04 jelas didepanku sedang terparkir di pinggir jalan. Dalan cerita laju motor yang aku kendarai tepat setelah jembatan melewati pasar kurucuk tak kuduga angkot yang kulihat tadi tiba-tiba berbelok menuju lawan arah. Aku yang sedang menikmati laju motor berusaha menghindar dan tak bisa kubayangkan “BRUK” motorku mengenai bagian depan mobil angkot itu dan aku terdampar mencium aspal hitam. Aku bergegas bangun dan duduk di pinggir jalan tak memperdulikan kendaraanku yang sudah ancur sebelah bagian kiri. Aku terdiam dan mencoba memeriksa badanku yang terasa perih bagian tangan dan kaki kiri ku. Sungguh Puji Allah Semesta Alam, Alhamdulillah, jari tangan kananku luka dan kaki kiriku yang lecet memar merah dengan sedikit darah membuatku tersenyum. Allah menolongku dalam kejadian ini, semua tubuhku normal dan tidak ada patah tulang. Luka ringan ini yang menjadi pengingatku kepada Nya, merasa sangat bersyukur. Setibanya aku ditempat kerjaku aku diantar oleh teman kerjaku yang kebetulan ia sedang lewat saat kejadian. dan, lagi-lagi aku bersyukur aku sudah biasa berjalan dan aktivitas kembali. Walaupun ada sedikit berbeda wajah yang kadang mencoba menahan rasa perih sambil kupaksa untuk tetap tersenyum.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar… aku merasakan keajaiban al matsurat itu, Alhamdulillah meskipun motorku begitu ancur sebelah namun tubuhku tetap sehat dan aku merasakan kebesaran Nya. Semoga bisa istiqomah dalam ibadah Nya. Aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

DESKRIPSI

Sebuah cerita perjalanan Hidup seorang Hamba Allah dalam mencari ridho dan cinta Nya...

HORMAT SAYA

Salam Hangat kami sampaikan... Terima Kasih atas kunjungan sahabat... Semoga media ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi wasilah bersilaturahim sebagai hamba Allah..