Tidak Alasan Bagimu Meninggalkan Da’wah
وَمَنْ
أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى الَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي
مِنَ الْمُسْلِمِينَ
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?"
Seorang perawi bercerita”Pernah asuatu hari kami merasakan
kegembiraan dan keharuan ketika saat itu kami menyaksikan seorang pria asal
Filipina melafalkan dua kalimah syahadat serta mengumumkan keislamanya. Ia melepaskan
diri dari agamanya dahulu yang batil dan dari keyakinannya yang menyimpang…namun,
kegembiraan itu tak sampai pada puncaknya. Karena kami melihat aura kebahagian
yang terpancar dari mukanya setalah resmi masuk agama yang haq ini, tiba-tiba
berbalik menampakkan raut muka sedih dan galau. Tak lama kemudian, pun
bercucuran …
Sejenak kami membiarkannya, seraya berpikir apa gerangan yang
berkecamuk di hatinya dan masing-masing kami hanya saling pandang satu sama
lain; merasa heran dengan yang kami lihat. Ketika ia mulai kelihatan tenang, kami meminta seorang penerjemah untuk
menanyainya mengapa tiba-tiba ia menangis. Tahukah kalian apa jawabannya? Sungguh
kami semua terhenyak mendengarnya, ia mengatakan, “Sesungguhnya aku bersyukur
kepada Allah SWT yang telah mencurahkan nikmat-Nya kepadaku, hingga aku bisa
masuk Islam serta Allah SWT menyelamatkanku dari api neraka dan tidak
membiarkanku berada dalam kekufuran. Akan tetapi, sungguh sekarang aku
memikirkan keadaan ayah da ibuku yang telah meninggal dalam kekufurannya. Bukankah
kalian bertanggung jawab untuk membimbing mereka? Mengapa kalian tidak pernah
menda’wahi mereaka dan orang-orang sesat lainnya ke dalam Islam? Mengapa kalian
tidak menunaikan kewajiban kalian terhadap agama yang haq ini dan
menyebarkannya kepada mereka yang penuh rasa dahaga, bahkan melebihi dahaga
mereka terhadap makanan dan minuman? Mengapa… Mengapa….? !”
Semua orang menggigil terpana,dan tiba-tiba dilanda perasaan
bersalah seraya mengakui realita pahit seperti yang dikemukakannya itu. Kata-katanya
begitu meyentuh hati, hingga mereka pun berpikir; Ya, kemana sebagian orang
yang enggan menunaikan kewajiban da’wah ini? Supaya mendengar pula kata-kata
pria ini, dan menyadari agungnya risalah dan amanah yang diemban oleh
masing-masing mereka!
*) dikutip dari buku Tidak Alasan Bagimu Meninggalkan Dakwah (Abdul
Aziz Al-Aidan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar