DIANTARA
START DAN FINISH
Assalamualaikum,
Apa kabar
sahabat??? Semoga selalu dalam lindungan Nya, sehat dan tetap semangat dalam
mencari keridhoan Allah.
Tak terasa nih,
sudah lama ana belum cerita cerita lagi bareng sahabat semuanya. Tapi kali ini jangan
bosan yah, selalu membaca curahan dan pemikiran yang Allah anugerahkan kepada
ana, semoga ini menjadi pengingat ana dalam terus mencari keridhoan Nya.
Aamiin…
Didalam sebuah
pertandingan lari marathon, atau mungkin di balapan karung pada saat tujuh belasan,
atau melihat balapan motor gp atau mobil pasti kita akan melihat dan sudah
pasti tahu adanya start (mulai) dan finish (selesai). Start adalah pada saat
awal kita memulai perjalanan, dan finish adalah ketika kita sudah menyelesaikan
semua perjalanan itu kemudian berhenti.
Jika dikaitakan
dengan sebuah perjalanan hidup seorang manusia masti akan menemui pula start
dan finish. Pada saat memulai perjalanan hidup dan mengakhiri perjalanan hidup.
Perbedaannya ketika melihat balapan kita mengetahui betul siapa yang melaju
dengan baik dan indah dan berakhir di garis finish yang menggembirakan karena
ia menjadi seorang pemenang. Sedangkan dalam perjalanan hidup ini adalah diri
ini yang menjadi pelaku utama dalam perjalanan menuju akhir perjalanan hidup.
Timbullah sebuah pertanyaan, permasalahannya adalah apakah mau menjadi pemenang
dengan hasil akhir yang menggembirakan? Atau menjadi pengecut yang kalah dengan
hasil akhir yang menyedihkan?. Padahal takdirnya seorang manusia yang lahir
kedunia adalah seorang pemenang. Dimana ia menjadi pemenang diantara ribuan sel
lain yang terkalahkan. Namun seiring berjalannya waktu, tidak sedikit yang
kalah dengan kerikil diperjalanan menuju finish. Dan tidak sedikit pula
pemenang sejati yang tak perduli dengan kerikil di tengah perjalanan, dengan
segala kekuatan dan usaha akhirnya mampu berjalan hingga di garis finish. Dalam
sebuah perjalanan menuju garis finish bagi pemenang dia tidak cukup hanya
dengan mengandalkan usaha namun dibarengi dengan doa yang tiada terputus kepada
Yang Maha Kuasa.
Sebagaimana
Allah telah menjelaskan dalam Al Qur’an surat Al Fatihah ayat ke 5 : “Hanya
kepada Engkaulah aku menyembah dan hanya kepada Engkaulah aku mohon
pertolongan”
Itulah salah
satu kunci seorang pemenang sejati dalam menyelesaikan perjalanannya menuju
garis finish yang menggembirakan.
Selain, dengan
adanya kerikil ataupun angin yang menerpa ditengah perjalanan. Tidak sedikit
yang mengalami kekalahan dan hampir menyerah, ada pula yang berjalan pelan, ada
pula yang berlari menuju garis finish perjalanan. Semuanya tetap bergerak dan
memiliki tujuan yang sama menuju garis finish yang sama pula.
Dan Allah
membatasi kemampuan pengetahuan semata mata adalah supaya kita ma uterus
berusaha dan melakukan yang terbaik demi mencapai garis finish yang
menggembirakan. Bayangkan, kita tak pernah tahu dimana posisi kita saat ini.
Mungkin saja kita sudah berada di sepertiganya perjalanan, atau setengahnya
perjalanan, atau mungkin di tiga perempatnya perjalanan, bahkan mungkin tinggal
beberapa langkah lagi menuju garis finish. Kita tak pernah tahu dengan hal itu,
dan hanya Allah Yang Maha Tahu dengan segalanya. Manusia hanya bisa berencana
dan melaksanakan perjalanannya dan yang menentukannya adalah Allah. Mungkin
tidak masalah dimanapun kita berada saat ini, ditengah maupun di penghujung
akhir perjalanan. Tapi yang menjadi permasalahannya adalah sudahkah kita
mempersiapkan untuk mencapai di akhir finish. Karena setelah berada di finish
selayaknya para pemenang akan naik ke atas podium. Begitupun dengan manusia
yang sudah meyelesaikan perjalanannya dan setelah berada di finish akan bertemu
dengan Pemilik Alam Semesta ini (Allahu rabbul alamiin). Sebuah penghargaan
akan diberikan kepada pemenang, hadiah yang menggembirakan. Sedangkan bagi yang
kalah, maka tiada hadiah yang indah melainkan penyesalan yang akan dirasakan.
Hidup ini
pilihan, mau menyelesaikan perjalanan dengan finish yang menggembirakan dan
mendapatkan hadiah istimewa. Atau menyelesaikan perjalanan dengan finish yang
mengecewakan. Selagi nafas ini masih panjang dan di berikan, serta kesehatan
yang masih di anugerahkan, maka belum terlambat untuk mempersiapkan segalanya.
Memberikan persembahan yang terbaik untuk diri ini, orang lain, bahkan orang
orang yang tercinta, dan pastinya untuk Allahu Ya rahmannirrahiim…
Semoga Allah
memberikan kekuatan dan kemudahan kepada kita semua dalam menjalani hidup ini
dan menikmati proses yang sudah Allah gariskan.
Sahabat, penulis
disini bukan berarti lebih baik, melainkan hanya ingin berbagi cerita tentang
apa yang difikirkan, apa yang dirasakan dan apa yang ingin diceritakan. Penulis
membuka seluas-luasnya kritikan yang membangun untuk sama sama belajar dalam
mendapatkan ridho Allah swt.
Terimakasih…
Wassalamualaikum,…